Kamis, 29 Oktober 2009

Cianten Bogor

Cianten, terletak dekat Leuwiliang Bogor memiliki panorama yang sangat indah dengan trek kontur yang tidak jauh bedanya dengan trek Rindu Alam Gadog yaitu sama sama melewati kebun teh yang sangat luas dengan tanjakan dan turunan curam.

Tepatnya tanggal 25 Oktober 2009 seperti biasanya rombongan saya di tambah dengan Pak Imam ( Aa Cecep ) beserta putrinya yang berusia 9 tahun berangkat menuju Cianten. Dengan di tambah menyewa angkot dari depan Yasmin untuk membawa 2 sepeda dan tuannya ( 1 mobil kijang hanya dapat muat 3 sepeda di dalam + 2 sepeda diluar ) plus tuannya.

Peristiwa yang benar benar menggelikan adalah tawar menawar ongkos sewa angkot yang pertama di setujui Rp. 60,000 sampai ditempat tujuan pokoknya Leuwiliang dan di karenakan diantara para peserta gowes belum pernah sama sekali ke Cianten .... itulah lucunya tidak tahu dimana tempat lokasi yang sebenarnya ha ha ha ha. pokoknya Cianten. Berdasarkan petunjuk pas sebelum pasar leuwiliang belok kekiri dan terlihat petunjuk arah ke kebun teh Cianten 25 km dari psr Leuwiliang, terbayang tawar sewa angkot pasti akan minta lebih. Berusaha mencari tempat parkir mobil untuk star gowes mencoba menghubungi teman yang minggu lalu dari Cianten, tiba tiba saya melihat banyak mobil parkir di desa Karacak dekat pipa pipa besar dan saya perkirakan ada hajatan .... ya terus ikuti jalan menanjak dan akhir dapat informasi dari teman pokoknya sampai kebun teh parkir dekat warung. Akhirnya dengan mengikuti petunjuk sampailah pada titik awal star gowes di kebun teh Cianten. serta bertemu dengan rombongan gowes dari Jakarta juga sekitar 20 orang.
Dengan lokasi parkir di star awal gowes ternyata mengakibatkan bengkaknya ongkos sewa menjadi Rp. 250,000 tapi pp artinya sopir angkot tunggu rombongan saya agar diantar lagi ke Yasmin. dan dampak berikutnya dapat informasi dari rombongan 20 orang tersebut kalo parkir di desa Karacak dekat pipa pipa besar karena disitu tempat finishnya, wah benar juga yah pasti kalau parkir di kebun teh Cianten ntar finishnya harus melalui jalanan on road yang menanjak sepanjang 12 km wah wah wah kaco deh tapi udah terlanjur gimana nanti deh

Di mulai dengan tanjakan dan..... ternyata seperti tanjakan ngehe 1 di Rindu Alam bedanya tidak makadam alias aspal ...... capek capek deh ......... bahkan Pak Imam tuh kacian dorong 2 sepeda dan putri Feby sdh tidak sanggup gowes ...





Istirahat pertama sebelum memasuki cevron 17 padahal perut sudah lapar masih tidak sempat makan di karenakan takut lama dalam perjalanan karena masih jauh menuju titik finish dan akhir rombongan makan sebelum memasuki single trek turunan.




Kebetulan pas menuju cevron 18 didaerah Purwabakti sebelum memasuki single trek jalan sudah di beton oleh pihak cevron tapi itu dia tanjakannya minta ampun bo .. benar setara dengan ngehe 1 .




Menuju Lintasan single trek..... disini baru perjuangan turunan gila dengan jurang yang cukup dalam 100 - 200 meteran bahkan sebagian terdapat kiri kanan jurang, sungguh luar biasa bawa anak anak apalagi Febi ...... sebenarnya ....... " Rombongan lain dari Jakarta yang berangkat lebih dulu bilang ke saya katanya : Pak tidak mungkin bapa bisa bawa anak anak .... berbahaya ..... perlu saya bantu .... ; Saya jawab : Mudah mudahan bisa Pak, Saya dapat informasi trek ini bukan untuk anak anak atau bahkan Newbie MT, tapi dengan penuh keyakinan walaupun saya tidak tahu medan trek Cianten saya katakan pada rombongan tersebut. Pada saat melewati turunan terjal dan curam terjadi kecelakaan dimana Tareq jatuh ke jurang. "Terdengar teriak minta tolong " Posisi Tareq 2 - 3 meteran dari bibir jurang, Alhamdulillah ya Allah, beberapa batang pohon disisi jurang menahan tubuh dan sepeda, Ya Allah, Engkau telah menyelamatkan Tareq.
Sayapun jatuh pada saat turunan 45 - 50 derajat mendekati belokan roler coster dengan turunan lebih curam ..... bengkak langsung lutut saya ..... benar benar gila.






Dokumentasi saat ditepi jurang akan di masukan setelah renovasi blog ini

Menuju perkampungan setelah jalan turunan ekstrim dengan hamparan sawah dan sungai jernih, ingin mandi di sungai tapi waktu telah menunjukan pukul 3 sore sedang perjalanan masih jauh. Sungguh senang di sambut penduduk yang ingin melihat kedatangan rombongan saya untuk memberi semangat.




Ingin rasanya nyebur ke sungai dari jembatan besi .... wah pasti segar .......

Perjalanan di lanjutkan ke dengan turunan dan tanjakan makadam benar benar gila trek ini menuju Puraseda dengan on road turunan dan tanjakan yang tidak mengasih kasihan pada para goweser



Perjalanan akhir saya mengambil mobil di kebun teh Cianten dari pertengahan jalan antara desa Karacak dan Cianten dengan ojek motor ...... he he perjalanan yang benar benar melelahkan


Rute gowes sepanjang 19 km mulai dari kebun teh Cianten - Cevron 17 - Cevron 18 - Hutan kecil single trek Cibuniang - Puraseda - desa Karacak


4 komentar:

  1. Selamat om sudah berhasil ke Cianten bersama keluarga. Waktu itu saya lagi survey ke Cianten nganterin rekan2 dari JPG yang akan membuat acara di Cianten, saya kira om satu group dgn rekan2 dari Cikarang.

    Salam gowes. Herling

    BalasHapus
  2. Wah senangnya sudah menjelajahi Cianten. Saya sendiri masih takut, masih menolak kalo diajak kesana. Keliatannya musti mencoba nie

    BalasHapus
  3. kampung saya,, hhaha__

    sering banget kalo weekend ngeliat orang jakarta pada mampir__

    enjoy my village,, =)

    BalasHapus